Senin, 29 September 2014

Wanita Cerdas Tak Pernah Menyesal



Ah..
Sebenarnya aku tidak mengenalmu
Siapa kamu
Dan berapa umurmu
Tapi...
Aku tak terlalu memerdulikan itu

Kaudengar
Kamu sudah menjadi pilihan terakhir mantan kekasihku
Astaga!
Mengapa mulutmu menganga?
Jadi...
Kamu terpanjat ketika tahu dia pernah jadi kekasihku?
Sudahlah...
Tutup saja mulutmu dengan telapak tanganmu
Lalu...
Dengarkan ceritaku

Tentu saja
Aku lebih dulu mengenal dia daripada kamu mengenalnya
Sudah pasti
Aku lebih tahu bagaimana dirinya

Mungkin
Dia pernah bercerita tentangku padamu
Aku bisa menebak bagaimana wajahnya yang manis itu tiba-tiba merah padam
Aku mampu membayangkan matanya yang indah tiba-tiba terbelalak
Aku bisa merasakan amarahnya dari sini
Aku masih sanggup merasakan debar jantungnya yang mulai berdegup

Sebenarnya...
Dia pria yang baik
Dia manis dan cukup romantis
Tapi...
Entah mengapa ada hal asing dalam dirinya yang sulit kuterima dan kumengerti
Mungkin...
Kaubisa lebih mengerti
Mungkin...
Kaubisa menerjemahkan keasingan itu menjadi suatu kelaziman

Bagaimana kabarnya sekarang?
Apakah napasnya masih terengah-engah ketika ia sangat berantusias?
Masihkah bahunya kuat ketika tubuhmu bersandar disitu?
Aku tahu kalian pasti sangat bahagia
Walaupun mungkin saja tebakanku salah

Sinar matanya pasti semakin hangat
Ingatanku masih belum mampu melupakan kilatan halus dimatanya
Suaranya masih terus menderu
Halus dan lembut saat ia memanggil namaku dulu
Tolong jangan cemberut atau menangis!
Semua terjadi dimasalalu
Dan lihatlah pada dirimu
Sekarang kamu memiliki dia
Sekarang aku kehilangan dia
Kamu masa depannya
Aku masa lalunya

Aku yakin
Dia pasti sangat mencintaimu
Karena ibunya juga mencintaimu sangat penuh
Kamu dipilih langsung oleh ibunya
Untuk menjadi kekasihnya
Aku dipilih langsung oleh ibunya
Untuk mengakhiri semua yang telah terbentuk
Mimpi yang kurancang dengan hampir sempurnya
Istana yang kubuat bersamanya hampir selesai
Tapi...
Semua terpaksa hancur
Semua terpaksa lebur
Aku tidak menyalahkan kamu
Telah terjadi bukan berarti akan berlanjut dan memiliki akhir yang indah
Semua memang hanya mimpi
Kenyataannya...
Kamulah yang menjadi takdirnya
Kamulah yang memiliki hatinya

Kau takperlu tahu bagaimana hubunganku dengan hubungannya berakhir
Yang jelas semua sulit diterima akal sehat
Semua berakhir dalam keterpaksaan
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia memelukmu dengan erat
Mungkin ada keterpaksaan juga saat ia berbicara cinta padamu

Kaubisa miliki raga dan tubuhnya
Tapi...
Kau tidak bisa miliki jalan hidupnya

Semoga hanya aku yang tahu cacat dalam dirinya
Semoga hanya aku yang mengerti keindahan dalam tuturnya

Kali ini...
Kamu pasti menangis
Kamu pasti menyesal
Wanita cerdas tak pernah menyesal
Seperti aku tak pernah menyesal mencintai dia
Seperti aku yang tak pernah menyesal membangun mimpi bersamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar